Dalam usaha Ternak Jangkrik, keberhasilan dalam penetasan telur membawa pengarh yang sangat besar terhadap keberhasilan usaha. Namun bagaimana jika telur tidak berhasil menetas? Apa ciri-cirinya dan apa yang menjadi penyebabnya?
Ciri-Ciri Telur Jangkrik yang Gagal Menetas
Bagi para peternak jangkrik, tidak ada yang lebih mengecewakan lagi dibanding telur-telur jangkrik yang gagal menetas. Kegagalan dalam menetaskan telur-telur jangkrik tentu akan sangat berpengaruh pada produktivitas usaha ternak jangkrik Anda. Jika hanya masa penetasannya saja yang lama, masih bisa ‘diselamatkan’, tetapi apabila gagal menetas, maka itu artinya ratusan ribu jangkrik gagal panen dan berakibat pada kerugian.
Jual Telur Jangkrik Berkualitas
SMS / WhatsApp : 0856-4641-5014
Telpn : 0856-4641-5014
Telur Jangkrik Berkualitas dengan Daya Tetas Hingga 98%
Adapun ciri-ciri dari telur jangkrik yang gagal menetas di antaranya adalah sebagai berikut :
- Telur jangkrik terlihat kempes. Hal ini dikarenakan kadar air di dalam telur menyusut, bisa karena kurangnya kelembaban media penetasan.
- Telur jangkrik terlihat gosong, sama penyebabnya dengan di atas, yaitu karena kadar air dalam telur menyusut dan telur terpapar udara panas secara langsung sehingga menyebabkan telur-telur menjadi gosong.
- Telur jangkrik nampak menggumpal dan terlalu basah, bahkan nampak berjamur. Hal ini dikarenakan kondisi dan suhu media penetasan terlalu basah atau lembab sehingga menyebabkan telur-telur jadi basah dan berjamur.
Apa Penyebab Telur Gagal Menetas?
Tak ada asap jika tak ada api, ada beberapa alasan mengapa telur-telur jangkrik milik Anda gagal menetas di antaranya adalah:
1. Mutu Indukan Jelek.
Indukan menjadi salah satu faktor telur jangkrik tidak dapat menetas dengan baik. Kondisi indukan betina dan jantan harus dalam kondisi yang sehat. Sehat-tidaknya indukan jangkrik juga dipengaruhi oleh pakan, kondisi kandang saat hidup dan kondisi kandang saat masa pembuahan (masa kawin). Bisa jadi juga indukan betina tidak dapat dibuahi sehingga menghasilkan telur infertil, atau telur yang tidak dapat menetas.
2. Kesalahan dalam Pemeraman Telur.
Penanganan telur-telur jangkrik juga dapat berpengaruh terhadap daya tetasnya. Bisa jadi dimulai dari masa pemeraman. Untuk telur-telur jangkrik yang masih berusia muda memang sebaiknya diperam terlebih dahulu sebelum memasuki masa penetasan. Hal ini bertujuan untuk mematangkan telur-telur terlebih dahulu.
3. Kesalahan dalam Penetasan Telur-Telur.
Kesalahan dalam penetasan telur biasanya ada 2 macam, yang pertama adalah karena usia telur jangkrik yang terlalu muda alias belum begitu matang untuk dipindahkan ke kandang penetasan. Yang kedua adalah karena kesalahan peternak tidak memastikan suhu dan kelembaban dalam media penetasan, yang mana biasanya bersuhu antara 27-31 derajat Celcius dengan kadar kelembaban tidak lebih dari 95%.
Setelah mengetahui apa saja ciri-ciri telur yang gagal menetas dan apa yang menjadi penyebab kegagalan tersebut, diharapkan agar para peternak dapat mengantisipasi hal buruk semacam itu sedini mungkin dengan mempersiapkan proses penanganan telur dengan matang.